Skip to main content

A Day With The Rainbow Warrior

Kenang-kenangan eksklusif dari gua buat Rainbow Warrior. #ModusVandalisme

Mungkin bisa dibilang, gua bersyukur banget hari ini masih bisa bernafas, makan, minum, boker, ngupil dan kentut. Kenapa demikian? Karena segala aktivitas yang gua sebutin di atas, merupakan pertanda bahwa gua masih hidup.
Mengapa gua bersyukur bisa hidup, terutama hari ini?
Karena hari ini gua berkesempatan buat mengunjungi bahkan memasuki suatu kapal yang sangat bersejarah. Kapal yang merupakan simbol perjuangan Greenpeace dalam mencintai, memahami dan membela lingkungan hidup kita.
Rainbow Warrior.
Eits, tunggu dulu. Pasti diantara kalian ada yang heran, kenapa nama kapal ini Rainbow Warrior.
Jujur, pertama kali gua denger nama Rainbow Warrior, yang muncul di kepala gua adalah sesosok pahlawan Tokusatsu dengan kostum mirip Power Ranger berwarna pelangi yang unyu-inyi.
Gua sendiri nggak tau kenapa kapal ini dinamain Rainbow Warrior.
Yang gua tau, kapal yang gua kunjungi merupakan kapal Rainbow Warrior yang ke-3. Rainbow Warrior yang pertama tenggelam dibom oleh intelejen Perancis 10 Juli 1985 di Port Auckland, New Zealand. Saat itu Rainbow Warrior sedang dalam misinya menentang test nuklir yang diadakan pemerintah Perancis di Moruroa.
Setelah 22 tahun mengemban tugas mulia dari Greenpeace, Rainbow Warrior yang ke-2 pensiun lalu digantikan oleh Rainbow Warrior ke-3, yang gua naikin tadi. Kebetulan selama 1 bulan ini Rainbow Warrior singgah di Indonesia buat mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan hutan dan lautan Indonesia.

Di dalam kapal yang bergoyang. Bersama para peserta diskusi "Pemilu dan Lingkungan Hidup" :)

Oke. Semua berawal dari ajakan tak terduga dari temen Nyokap gua semasa di Papua, Tante Popon (Which is also my Godmother).
Gua pun nginep semalem di rumah Tante Popon, bangun pagi dengan liur bertebaran keesokan harinya, dan langsung bergegas menuju pelabuhan Tanjung Priok.
Rainbow Warrior, herreeeee I commeeeee!

Yuhuu! Mundur dikit lagi, gua kejebur dimakan Kraken.

Gua super duper very berry excited. Cuma ada 1 harapan gua waktu itu. Semoga Godzilla lagi gak mood buat silaturahmi ke Tanjung Priok.
Hmm anyway, finally I made it meskipun sempet terkena macet yang lumayan membuat bulu ketek gua bergidik kesal. Sesampainya di pelabuhan, gua sama Tante Popon langsung disamperin sama mbak-mbak volunteer Greenpeace.

"Silakan masuk, mari sini ikut saya."

Tapi ada yang aneh. Kenapa gua masuk lewat area yang sepi banget dari orang-orang ya?
Ternyata karena Tante Popon merupakan tamu undangan khusus Greenpeace yang mewakili Asia Foundation, gua sama tante Popon langsung dipersilakan masuk Rainbow Warrior tanpa harus ngantri desak-desakan sama orang lain!

4 huruf 1 kata. C O O L !

Kejutannya nggak cuma sampai disitu. Begitu naik diatas Rainbow Warrior, gua dipersilakan masuk ke dalam sebuah ruangan yang ada di dasar kapal. Gua awalnya heran, kok cuma gua sama Tante Popon yang dipersilakan masuk, tapi orang lain nggak.
Turns out, gua menghadiri diskusi yang diwadahi oleh Greenpeace! Diskusi ini dihadiri perwakilan-perwakilan organisasi yang aware terhadap lingkungan. Seperti Asia Foundation, WALHI, Dewan Kehutanan Nasional, Mongabay, HUMA, ICEL, dan organisasi lain yang gua lupa namanya. Gua nggak ngira banget. Gua kira gua bakal berkunjung biasa doang.Gua langsung merinding. Gua dikelilingi orang-orang penting dan berjasa. Lah gua? Masih nganggep ngupil lebih penting daripada kentut.

Diskusi yang bertajuk "Pemilu dan Lingkungan Hidup" itu berlangsung sekitar 4 jam. Meskipun begitu, nggak sedetik pun gua ngerasa ngantuk. Gua enjoy banget sama diskusi yang kedua materi topiknya merupakan passion gua ini. Malah gua sempet bicara sebagai perwakilan dari SFAN (Sekretariat Forum Anak Nasional), dan menyampaikan pendapat gua. Walau terpatah-patah kaya Anissa Bahar. Maklum bro, gua nervous parah!

Aku ingin begini.. Aku ingin begitu..

Selesai diskusi, kita istirahat dan makan siang. Itu tandanya apaaa?
MAKAN GRATIS TIS! Gua juga gak mau ketinggalan snack gratisnya yang enak banget.
Maaf, maklum insting anak kost gua bangkit seketika begitu mendefinisikan kata GRATIS.
Selesai makan siang yang enak, kita diajak tour keliling Rainbow Warrior.
Awalnya gua ngira, kita cuma bakalan tour biasa aja.
Ternyata kita diajak tour eksklusif, sampai dipersilakan ngunjungin kabin kru kapal dan ruangan kampanye eksklusifnya Greenpeace! Bayangin. Kita satu-satunya orang yang dibolehin masuk tempat-tempat itu, selain presiden SBY!

8 huruf 2 kata. Ü B E R  C O O L !

Kerennya, awak kapal Rainbow Warrior berasal dari berbagai macam negara di dunia. Ada yang dari Afrika, New Zealand, Italy, Phillipine, dan negara lainnya. Jadi masing-masing dari mereka memiliki aksen bahasa Inggris yang beda-beda. Berbeda-beda, tetapi tetap satu tujuan.
Setelah dikasih penjelasan oleh berbagai awak kapal, gua diajak ke dalem kabin kru kapal. Di situ gua masuk ke dalem crew's lounge room atau ruang santai kru kapal. Di dalem lounge room itu ada banyak banget foto dan artwork milik Greenpeace yang diberikan atas dasar simpati orang-orang yang mendukung Greenpeace.

Wassup my brooo.

Ada kain hijau yang dikasih sama Dalai Lama, foto-foto korban tragedi Rainbow Warrior 1, hiasan dinding dan lukisan-lukisan yang digambar sama anak-anak pendukung Greenpeace. Di kabin ini juga ada meja makan dan prasmanan yang biasa digunakan kru kapal Greenpeace buat makan selama perjalanan mereka keliling dunia.

Sungguh, gua ngerasa terhormat banget bisa dapet kesempatan ini.

Setelah puas berdiskusi bareng awak kapal Rainbow Warrior, gua sama segenap anggota rombongan yang lain berfoto bersama dan pulang.
Hari yang terlalu keren buat diakhiri. Segayung pengalaman, seember kehormatan dan kesenengan yang nggak terukur udah gua dapetin hari ini.
Semoga aja, kalian yang ngebaca postingan ini jadi lebih termotivasi untuk menjalani gaya hidup yang go green. Mulai dari hal terkecil aja, cukup kok. (kurangi penggunaan plastik dan kertas, stop buang-buang air bersih, stop pemakaian listrik berlebihan, stop buang-buang bensin cuma buat nganterin gebetan ke warung, dll)

Karena lu nggak harus naik ke Rainbow Warrior dan keliling dunia buat jadi pahlawan lingkungan.
Rainbow Warrior cuma salah satu simbol dan bentuk realisasi action perjuangan go green yang dilakukan oleh Greenpeace. Sedangkan perjuangan bisa berbentuk apa aja, kan?
Siapapun bisa jadi Rainbow Warrior.

Nah, pertanyaannya sekarang:
Mana go green action lu?
Bumi dan segenap makhluk hidup bakal selalu setia nunggu dan ngerespon jawabannya.
Go green is cool.
So, ACT NOW!

Babay. Gua mau syuting Star Wars Episode VII dulu di Indosiar.
Demikian postingan gua hari ini. Gua mau ngucapin terima kasih banyak buat Tante Popon, tanpa dia gua nggak mungkin bisa tau dan ngalamin semua hal yang gua tulis disini.
Dan HAPPY WORLD OCEAN DAY, people! :D

Salam Rainbow Warrior!

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gayo Layak Tersenyum!

Biasanya kalo lagi kongkow-kongkow bareng temen dan lagi jenuh sama mata kuliah, gua suka ngobrolin tempat-tempat wisata yang asik buat travelling. Ada yang bilang pantai Sawarna lah, pulau Kiluan lah, Karimun Jawa lah, Lombok lah, dan tempat-tempat eksotis lainnya yang bikin gua makin bete sama liburan yang nggak kunjung dateng. Tapi kalau misalnya ditanya: "Perjalanan lu yang paling seru kemana, Gi?" Kayanya gua ngga bakalan jawab Bali, Amsterdam, Paris, Garut atau Berlin. Gua bakalan jawab.. "Desa Pantan Jerik, Aceh Tengah." Akhir bulan puasa taun 2013, tepatnya 30 Juli gua bersama Kak Devi, senior gua di SFAN (Sekretariat Forum Anak Nasional) berangkat. Kami ditugaskan untuk menyalurkan bantuan Forum Anak Nasional kepada anak-anak suku Gayo yang jadi korban gempa di daerah Aceh Tengah. Selain nyalurin bantuan kaya ransel, baju koko, alat sholat, buku, alat tulis dan seragam, kami juga bakalan bikin sebuah kegiatan traumahealing buat nyemang

Lebih Dari Seks: Mahasiswa Indonesia sebagai Garda Keadilan Terakhir

Saya lahir di tahun 1994. Saya terlalu muda untuk mengingat Indonesia di tahun 1998. Reformasi, sebagaimana buku sejarah kita menyebutnya, adalah saat rezim otoriter Soeharto dijatuhkan di tahun 1998 setelah berkuasa selama 32 tahun. Di samping beberapa faktor seperti krisis ekonomi, eskalasi konflik dan penggerak akar rumput seperti gerakan massal golongan buruh dan petani, aktivis HAM, serta Partai Rakyat Demokratik (PRD) di masanya, Reformasi dimungkinkan terjadi karena protes besar yang dipimpin gerakan mahasiswa. Demonstrasi mahasiswa menjadi sebuah gerakan nasional, saat berhasil menyebar ke berbagai kota di Indonesia dan menduduki gedung DPR. Tidak lama kemudian, presiden Soeharto menawarkan pengunduran dirinya di televisi dan Reformasi pun terjadi. Gerakan mahasiswa tetap hidup pasca Reformasi, namun tidak pernah sebesar yang terjadi di awal Reformasi. Sekarang di Indonesia, gerakan mahasiswa sepertinya telah menemukan kembali jalannya. Banyak mahasiswa mantan demonst

Indonesia Bukan Bangsa Asal-Asalan

Di Tanah Air yang penuh dengan berbagai macam ide, visi, misi dan semangat hebat, tentu kita mempunyai kebebasan untuk memilih sesuatu.  Akan tetapi kebebasan memilih itu pun harus berlandaskan pemikiran kritis dan tidak asal tunjuk. Asal terbeli omongan besar. Asal terhipnotis gestur sok heroik. Asal terpikat iklan promosi dan simbolisasi semu. Asal diperdaya oleh nasi bungkus dan sejumlah uang. Indonesia, kita ini bukan bangsa asal-asalan. Negeri kita pun bisa merdeka, bukan karena perjuangan yang asal-asalan. Negeri kita menempuh perjalanan panjang menuju demokrasi mumpuni saat ini, berkat sebagian masyarakat yang kritis. Berkat masyarakat yang aktif mencari, menelaah, mempertanyakan dan memperjuangkan kebenaran sebenar-benarnya. B aik yang namanya tercantum secara resmi sebagai pahlawan nasional, maupun pahlawan-pahlawan rakyat tak bertahta lainnya. Semua pencapaian-pencapaian hebat negeri kita berdasarkan pemikiran-pemikiran yang matang. Melalui dialog ter