Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Feelings

Feeling. Something beneath us that is too abstract to be measured.   It’s so abstract, we can hardly imagine, describe and reveal it. But alas, feelings are real. Everybody had a feeling about something or someone once in a while, even though some people chose to ignore their feelings. But one thing we can know for sure from feelings, they’re like actors without script and director. They can improvise as they like without being held back by any script or director. This is also the reason why in anybody’s feelings there could be a “plot twist”. Because we may never predict when, where and with whom the story of our feelings will end. That’s also why feelings are always related to the word ‘natural’. We can’t fabricate feelings. We can’t fake it, but we can hide it. Even though a lot of people hide their feelings, they will eventually be revealed. Because feelings are always affecting every single thing you do, until it becomes obvious. Hiding feelings are an easy

Indonesia Berkabung, Indonesia Melawan

Indonesia berkabung. Telah meninggal, demokrasi cita-cita reformasi pada tanggal 26 September 2014. Mungkin inilah yang pernah dikatakan Bung Karno, bahwa perjuangan kita akan lebih berat karena melawan bangsa kita sendiri. Partai 'demokrat' menunjukkan jati diri yang tidak sedemokratis namanya. Sejarah bergerak mundur. Suara rakyat dilukai duri dalam daging. Setan-setan Orde Baru pengkhianat demokrasi telah bangkit dari kubur. Tirani oligarki yang hancur akan kembali dibangun. Tapi ada yang harus kita ingat. Jumlah kita besar, yang berarti kekuatan kita lebih besar daripada mereka. Kita yang punya kekuatan atas mereka, bukan sebaliknya. Oleh karena itu kita harus menyatukan sikap. Menyatukan haluan. Pikiran. Tindakan. Tunjukkan bahwa kita, rakyat Indonesia, tidak akan segan melawan segelintir elit yang haus kekuasaan. Kita, rakyat Indonesia, tidak akan segan mengawal dan memperjuangkan cita-cita reformasi! Apabila mereka mencoba mengancam k

Indonesia Bukan Bangsa Asal-Asalan

Di Tanah Air yang penuh dengan berbagai macam ide, visi, misi dan semangat hebat, tentu kita mempunyai kebebasan untuk memilih sesuatu.  Akan tetapi kebebasan memilih itu pun harus berlandaskan pemikiran kritis dan tidak asal tunjuk. Asal terbeli omongan besar. Asal terhipnotis gestur sok heroik. Asal terpikat iklan promosi dan simbolisasi semu. Asal diperdaya oleh nasi bungkus dan sejumlah uang. Indonesia, kita ini bukan bangsa asal-asalan. Negeri kita pun bisa merdeka, bukan karena perjuangan yang asal-asalan. Negeri kita menempuh perjalanan panjang menuju demokrasi mumpuni saat ini, berkat sebagian masyarakat yang kritis. Berkat masyarakat yang aktif mencari, menelaah, mempertanyakan dan memperjuangkan kebenaran sebenar-benarnya. B aik yang namanya tercantum secara resmi sebagai pahlawan nasional, maupun pahlawan-pahlawan rakyat tak bertahta lainnya. Semua pencapaian-pencapaian hebat negeri kita berdasarkan pemikiran-pemikiran yang matang. Melalui dialog ter