Skip to main content

Indonesia Berkabung, Indonesia Melawan

Indonesia berkabung.

Telah meninggal, demokrasi cita-cita reformasi pada tanggal 26 September 2014.
Mungkin inilah yang pernah dikatakan Bung Karno, bahwa perjuangan kita akan lebih berat karena melawan bangsa kita sendiri.

Partai 'demokrat' menunjukkan jati diri yang tidak sedemokratis namanya.
Sejarah bergerak mundur.
Suara rakyat dilukai duri dalam daging. Setan-setan Orde Baru pengkhianat demokrasi telah bangkit dari kubur. Tirani oligarki yang hancur akan kembali dibangun.

Tapi ada yang harus kita ingat.

Jumlah kita besar, yang berarti kekuatan kita lebih besar daripada mereka.

Kita yang punya kekuatan atas mereka, bukan sebaliknya.

Oleh karena itu kita harus menyatukan sikap. Menyatukan haluan. Pikiran. Tindakan.
Tunjukkan bahwa kita, rakyat Indonesia, tidak akan segan melawan segelintir elit yang haus kekuasaan. Kita, rakyat Indonesia, tidak akan segan mengawal dan memperjuangkan cita-cita reformasi!

Apabila mereka mencoba mengancam kita untuk tunduk menjadi kambing gembala mereka, katakan dengan lantang:

"Rakyat tidak harus takut pada pemerintah. Pemerintah yang harus takut pada rakyat!"


Akan tiba saatnya kita akan merenggut kembali suara kita.
Sampai hari itu tiba, hanya ada satu kata:


LAWAN!

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gayo Layak Tersenyum!

Biasanya kalo lagi kongkow-kongkow bareng temen dan lagi jenuh sama mata kuliah, gua suka ngobrolin tempat-tempat wisata yang asik buat travelling. Ada yang bilang pantai Sawarna lah, pulau Kiluan lah, Karimun Jawa lah, Lombok lah, dan tempat-tempat eksotis lainnya yang bikin gua makin bete sama liburan yang nggak kunjung dateng. Tapi kalau misalnya ditanya: "Perjalanan lu yang paling seru kemana, Gi?" Kayanya gua ngga bakalan jawab Bali, Amsterdam, Paris, Garut atau Berlin. Gua bakalan jawab.. "Desa Pantan Jerik, Aceh Tengah." Akhir bulan puasa taun 2013, tepatnya 30 Juli gua bersama Kak Devi, senior gua di SFAN (Sekretariat Forum Anak Nasional) berangkat. Kami ditugaskan untuk menyalurkan bantuan Forum Anak Nasional kepada anak-anak suku Gayo yang jadi korban gempa di daerah Aceh Tengah. Selain nyalurin bantuan kaya ransel, baju koko, alat sholat, buku, alat tulis dan seragam, kami juga bakalan bikin sebuah kegiatan traumahealing buat nyemang

Lebih Dari Seks: Mahasiswa Indonesia sebagai Garda Keadilan Terakhir

Saya lahir di tahun 1994. Saya terlalu muda untuk mengingat Indonesia di tahun 1998. Reformasi, sebagaimana buku sejarah kita menyebutnya, adalah saat rezim otoriter Soeharto dijatuhkan di tahun 1998 setelah berkuasa selama 32 tahun. Di samping beberapa faktor seperti krisis ekonomi, eskalasi konflik dan penggerak akar rumput seperti gerakan massal golongan buruh dan petani, aktivis HAM, serta Partai Rakyat Demokratik (PRD) di masanya, Reformasi dimungkinkan terjadi karena protes besar yang dipimpin gerakan mahasiswa. Demonstrasi mahasiswa menjadi sebuah gerakan nasional, saat berhasil menyebar ke berbagai kota di Indonesia dan menduduki gedung DPR. Tidak lama kemudian, presiden Soeharto menawarkan pengunduran dirinya di televisi dan Reformasi pun terjadi. Gerakan mahasiswa tetap hidup pasca Reformasi, namun tidak pernah sebesar yang terjadi di awal Reformasi. Sekarang di Indonesia, gerakan mahasiswa sepertinya telah menemukan kembali jalannya. Banyak mahasiswa mantan demonst

The Big Speech

Lambang OSIS SMAN 5 Bogor Di pagi hari yang sangat menghauskan (baca: puasa) gua lagi iseng ngubek-ngubek file di laptop gua. Awalnya gua liat nggak ada yang menarik, sampai gua ngeliat file berjudul: "The Big Speech" Tanggal 10 Oktober 2011, hari Senin. Cuacanya cerah banget waktu itu. Dan gua, diinstruksikan untuk melakukan oralit orasi kepada siswa-siswi SMAN 5 Bogor. "Orasinya buat apaa?" Buat pemilihan ketua OSIS. atau bahasa kerennya : The Student Council's President Election. Berikut gua Co-Pas pidato yang gua bikin untuk orasi waktu itu. (maaf kalo cheesy!) *drumroll* Wajah gua yang absurd, semakin absurd di kertas suara. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi hadirin sekalian, seluruh warga SMA Negeri 5 Bogor yang saya cintai, bapak kepala sekolah, bapak ibu guru yang saya cintai, jajaran staff TU dan seluruh karib kerabat SMA Negeri 5 Bogor yang saya cintai dan saya banggakan.