Di
era berita palsu di mana orang paling berkuasa di dunia bebas secara sadar
berbohong setiap saat, menemukan kebenaran mungkin lebih sulit dari yang kita
duga.
Pada
kebenaran terletak kekuatan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Sayangnya,
kebenaran tidak selalu beriringan dengan yang berkuasa. Orang atau badan yang
berkuasa takut kehilangan banyak hal. Mereka cenderung takut akan kebenaran
dari ketidakadilan yang 'provokatif', sehingga membuat kita mulai
mempertanyakan kekuasaan mereka, alih-alih mematuhi mereka. Kita dapat dengan
jelas melihat beberapa orang berkuasa merasa terancam oleh kebenaran.
Misalnya,
mari kita lihat SN, Ketua DPR RI dan tersangka kasus korupsi KTP-el. Dia kira,
dia bisa lolos dari kebohongannya dengan tetap menghindari penyelidikan KPK.
Baru-baru
ini, anak-anak Indonesia juga terkejut dengan fakta bahwa P, seorang
fasilitator anak dan pimpinan organisasi lingkungan terkenal, telah melakukan
kekerasan seksual terhadap 9 anak laki-laki di bawah umur sejak tahun 2013. P
memanipulasi anak laki-laki tersebut dengan menyalahgunakan kekuasaannya
sebagai figur kesayangan publik. Sama seperti SN, P kira dia mampu lolos dengan
kebohongannya.
Baik
SN maupun P merasa cukup percaya diri untuk terus berbohong dan melakukan
kejahatan, karena mereka kira kekuasaan membuat mereka tak tersentuh. Mereka
kira mereka sedang percaya diri dengan menggunakan posisi kekuasaannya untuk
menghindari kebenaran. Tapi sesungguhnya, usaha mereka untuk lari dari
kejahatan mereka sebetulnya adalah tanda ketakutan. Sebagai individu berkuasa,
mereka takut kehilangan banyak hal. Mereka takut bahwa kebenaran akan melucuti
mereka dari kekuasaan, privilise, dan reputasi mereka.
Meskipun
banyak orang mengira bahwa SN dan P tidak dapat tersentuh, tetapi kebenaran
akan menemukan jalannya. Pada akhirnya, beberapa orang tanpa ketakutan akan
bangkit sebagai pencari kebenaran. Seperti beberapa minggu yang lalu, tanpa ketakutan
KPK menahan SN sebagai tersangka setelah sebelumnya berkali-kali menghindar. Kepolisian
Balikpapan juga menahan P, dengan bantuan Yayasan Lentera Anak dan pejabat
pemerintahan lokal yang mengumpulkan bukti dari korban-korban P yang berani.
Beberapa
orang bisa mengatakan bahwa para pencari kebenaran ini terbang terlalu dekat ke
matahari, seperti Icarus dengan sayap lilinnya. Namun, mereka tahu betul apa
yang mereka lakukan. Mereka tahu resiko yang harus dibayar untuk mencari
kebenaran, dan mereka tetap lakukan itu. Sebagai pencari kebenaran, mereka
tidak takut, karena kebenaran adalah kekuatan mereka, bukan kelemahan.
Kemanusiaan
dibangun oleh kepercayaan dan harapan. Kepercayaan untuk mengandalkan satu sama
lain, dan harapan untuk dunia yang lebih baik. Seringkali, kebenaran membuat
kita mempertanyakan integritas dari orang berkuasa dan institusi yang mereka
wakilkan. Kita kehilangan kepercayaan, Kita kehilangan harapan. Bahkan beberapa
dari kita bisa menyangkal, saat kita tahu idola yang kita kagumi bersalah
sesuai tuduhan. Tapi kita harus ingat bahwa pada dasarnya, semua orang adalah
manusia. Manusia membuat kesalahan, bahkan yang paling berkuasa sekalipun.
Hanya dengan menyadari ketidaksempurnaan dari semua orang, maka kita bisa
memberi ruang untuk kebenaran di mata kita.
Kebenaran
seharusnya membebaskan kita dari ketakutan dan kebohongan, bukan sebaliknya.
Jangan takuti kebenaran. Jangan pernah biarkan siapapun mengambilnya dari kita,
tak peduli seberapa berkuasanya posisi mereka. Karena saat kita membawa pergi
kebenaran dari hidup kita, yang akan tersisa untuk kita adalah kebohongan. Dan
kebohongan hanya akan melahirkan ketakutan, karena kita tidak akan bisa
mempercayai satu sama lain.
Relasi
apapun, baik antara anggota organisasi, masyarakat kepada pemerintah, atau
bahkan antar teman dan keluarga, tidak seharusnya dibangun di bawah ketakutan dan
kebohongan. Selain mengadu domba kita satu sama lain, ketakutan dan kebohongan
akan merampas sisi terbaik kemanusiaan dari kita.
Kapanpun
kita merasa terbebani oleh orang berkuasa dengan ketakutan dan kebohongan
mereka, ingat saja bahwa pencari kebenaran akan selalu ada di sekitar kita,
siap berkolaborasi untuk keadilan. Kita hanya membutuhkan keberanian untuk
berbicara. Sekali kita berbicara, peluit perang telah ditiup. Kebenaran akan
berperang melawan ketakutan dan kebohongan dari yang berkuasa, dan ini adalah
perang yang akan selalu pantas untuk diperjuangakan.
---------
English Version can be found here.
Comments
Post a Comment